Ditemukan 215 Sisa Jenazah Anak Pribumi di Bekas Bangunan Sekalah di Kanada
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut temuan 215 sisa jenazah anak di bekas bangunan sekolah pribumi sangat memilukan.
Jenazah anak-anak itu ditemukan di Sekolah Penduduk Indian Kamloops di British Columbia yang sudah ditutup pada 1978. Tk 'em lúps te Secwépemc Nation mengatakan sisa-sisa jasad anak-anak yang di antaranya berusia tiga tahun itu ditemukan oleh ahli radar bawah tanah.
"Masyarakat di komunitas kami mampu mengidentifikasi hasil temuan itu," ujar Ketua Tk 'em lúps te Secwépemc Rosanne Casimir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir laman Reuters, Senin (31/5).
"Pada saat ini kami punya lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban."
Hasil penyelidikan sejak 2015 menyatakan sistem pendidikan bagi warga Kanada yang memisahkan anak-anak pribumi dari keluarga mereka adalah "genosida kultural".
Laporan tentang kejadian itu berisi penyiksaan fisik, pemerkosaan, kekurangan gizi, dan kekejaman lain terhadap 150.000 anak yang bersekolah di sekolah yang dikelola gereja Kristen atas nama pemerintah Ottawa sejak 1840-an hingga 1990-an.
Sebanyak 4.100 anak diketahui meninggal ketika berada di sekolah. Kematian 215 anak yang dikuburkan di bawah tanah bangunan sekolah yang pernah menjadi yang terbesar di Kanada itu diyakini belum termasuk dalam angka overall siswa yang meninggal. Temuan 215 sisa jenazah itu baru diketahui setelah penemuan ini.
"Ini membuat hati saya hancur dan menjadi pengingat betapa kelam dan memalukannya masa yang pernah terjadi dalam sejarah negara kita," ujar Trudeau dalam kicauannya di Twitter.
Pada 2008 pemerintah Kanada secara resmi memohon maaf atas sistem pendidikan semacam itu.
Jenazah anak-anak itu ditemukan di Sekolah Penduduk Indian Kamloops di British Columbia yang sudah ditutup pada 1978. Tk 'em lúps te Secwépemc Nation mengatakan sisa-sisa jasad anak-anak yang di antaranya berusia tiga tahun itu ditemukan oleh ahli radar bawah tanah.
"Masyarakat di komunitas kami mampu mengidentifikasi hasil temuan itu," ujar Ketua Tk 'em lúps te Secwépemc Rosanne Casimir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir laman Reuters, Senin (31/5).
"Pada saat ini kami punya lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban."
Hasil penyelidikan sejak 2015 menyatakan sistem pendidikan bagi warga Kanada yang memisahkan anak-anak pribumi dari keluarga mereka adalah "genosida kultural".
Laporan tentang kejadian itu berisi penyiksaan fisik, pemerkosaan, kekurangan gizi, dan kekejaman lain terhadap 150.000 anak yang bersekolah di sekolah yang dikelola gereja Kristen atas nama pemerintah Ottawa sejak 1840-an hingga 1990-an.
Sebanyak 4.100 anak diketahui meninggal ketika berada di sekolah. Kematian 215 anak yang dikuburkan di bawah tanah bangunan sekolah yang pernah menjadi yang terbesar di Kanada itu diyakini belum termasuk dalam angka overall siswa yang meninggal. Temuan 215 sisa jenazah itu baru diketahui setelah penemuan ini.
"Ini membuat hati saya hancur dan menjadi pengingat betapa kelam dan memalukannya masa yang pernah terjadi dalam sejarah negara kita," ujar Trudeau dalam kicauannya di Twitter.
Pada 2008 pemerintah Kanada secara resmi memohon maaf atas sistem pendidikan semacam itu.
Komentar
Posting Komentar