Para Ilmuwan Tak Sengaja Merekam Penampakan Cumi Panjang Langka yang Sangat Bercahaya Dikedalaman Laut
Jakarta - Kedalaman samudera yang tenang tidak sepenuhnya ramah bagi makhluk hidup yang tinggal di darat. Selain kurang cahaya, berat air di atas permukaan menciptakan tekanan yang menghancurkan.
Kendati lingkungan bawah laut tidak ramah bagi makhluk yang ada di darat, namun masih banyak hewan yang hidup di sana. Mereka berevolusi, untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
Sebagian besar kehidupan bawah laut belum terungkap. Namun berkat kemajuan teknologi, para peneliti mulai mengungkap satu per satu hewan aneh yang tak pernah terlihat sebelumnya menggunakan kendaraan bawah laut yang dioperasikan dari jarak jauh atau ROV.
Pada Oktober 2019, ilmuwan Schmidt Ocean Institute berhasil menemukan makhluk aneh berkat pemantauan ROV SuBastian. Makhluk itu adalah cumi-cumi dunia lain yang jarang terlihat oleh mata manusia.
Genus ini hidup di kedalaman mesopelagik dan batipelagis, di kedalaman hingga 4.000 meter di bawah permukaan laut. Di lingkungan tersebut, cahaya matahari nyaris tak bisa menembus sehingga keadaan gelap gulita.
Planctoteuthis itu tampak sangat kecil, memiliki ekor panjang dihiasi pita berwarna biru dan sel yang disebut iridofor berkilauan saat cumi-cumi bergoyang di air.
Iridofor adalah tumpukan sel tipis yang dapat memantulkan cahaya pada gelombang berbeda. Di sini, mereka tampak berkilauan keemasan, memantulkan cahaya yang bersinar dari lampu depan ROV.
Dalam kondisi redup di mana cumi-cumi biasanya hidup, sel-sel ini dapat memanfaatkan sedikit cahaya yang masuk untuk berkelipan bak lampu. Belum diketahui kenapa mereka melakukan hal demikian. Kemungkinan untuk menarik mangsa, menakut-nakuti predator, atau berkomunikasi dengan cumi-cumi lain.
Planctoteuthis dianggap menyerupai siphonophore, hewan komposit yang memiliki sel penyengat dan memancarkan cahaya untuk menarik mangsa. Planctoteuthis bisa membajak penampilan siphonophore untuk mencoba dan menarik mangsa yang sama, namun bisa juga digunakan untuk mengusir predator lain.
"Saat ini kita terus menyelam jauh ke dalam lautan, kita hanya bisa belajar lebih banyak tentang cumi-cumi misterius ini," kata peneliti sebagaimana dikutip Scientific research alert.
Kendati lingkungan bawah laut tidak ramah bagi makhluk yang ada di darat, namun masih banyak hewan yang hidup di sana. Mereka berevolusi, untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
Sebagian besar kehidupan bawah laut belum terungkap. Namun berkat kemajuan teknologi, para peneliti mulai mengungkap satu per satu hewan aneh yang tak pernah terlihat sebelumnya menggunakan kendaraan bawah laut yang dioperasikan dari jarak jauh atau ROV.
Pada Oktober 2019, ilmuwan Schmidt Ocean Institute berhasil menemukan makhluk aneh berkat pemantauan ROV SuBastian. Makhluk itu adalah cumi-cumi dunia lain yang jarang terlihat oleh mata manusia.
Genus ini hidup di kedalaman mesopelagik dan batipelagis, di kedalaman hingga 4.000 meter di bawah permukaan laut. Di lingkungan tersebut, cahaya matahari nyaris tak bisa menembus sehingga keadaan gelap gulita.
Planctoteuthis itu tampak sangat kecil, memiliki ekor panjang dihiasi pita berwarna biru dan sel yang disebut iridofor berkilauan saat cumi-cumi bergoyang di air.
Iridofor adalah tumpukan sel tipis yang dapat memantulkan cahaya pada gelombang berbeda. Di sini, mereka tampak berkilauan keemasan, memantulkan cahaya yang bersinar dari lampu depan ROV.
Dalam kondisi redup di mana cumi-cumi biasanya hidup, sel-sel ini dapat memanfaatkan sedikit cahaya yang masuk untuk berkelipan bak lampu. Belum diketahui kenapa mereka melakukan hal demikian. Kemungkinan untuk menarik mangsa, menakut-nakuti predator, atau berkomunikasi dengan cumi-cumi lain.
Planctoteuthis dianggap menyerupai siphonophore, hewan komposit yang memiliki sel penyengat dan memancarkan cahaya untuk menarik mangsa. Planctoteuthis bisa membajak penampilan siphonophore untuk mencoba dan menarik mangsa yang sama, namun bisa juga digunakan untuk mengusir predator lain.
"Saat ini kita terus menyelam jauh ke dalam lautan, kita hanya bisa belajar lebih banyak tentang cumi-cumi misterius ini," kata peneliti sebagaimana dikutip Scientific research alert.
Komentar
Posting Komentar